Sebuah serangan udara yang dilancarkan Israel mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut, pada Selasa malam waktu setempat. Serangan tersebut menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya. Ledakan keras terdengar hingga beberapa kilometer dari lokasi kejadian, memicu kepanikan warga di tengah malam.
Militer Israel mengonfirmasi serangan itu sebagai bagian dari operasi menargetkan kelompok militan yang mereka tuding bersembunyi di wilayah permukiman padat di Beirut. Drone tempur dilaporkan meluncurkan rudal presisi ke sebuah gedung yang diduga menjadi pusat komunikasi kelompok Hizbullah. Serangan itu merusak bangunan sekitar dan menyebabkan kebakaran hebat.
Tim penyelamat segera bergerak ke lokasi, mengevakuasi korban dan memadamkan api. Petugas medis membawa korban luka ke rumah sakit terdekat, sementara aparat keamanan menutup akses menuju lokasi untuk alasan penyelidikan.
Pemerintah Lebanon mengecam keras serangan tersebut. Presiden Lebanon menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran kedaulatan dan ancaman serius terhadap stabilitas regional. Ia menuntut komunitas internasional segera turun tangan mencegah eskalasi lebih lanjut.
Sementara itu, Hizbullah belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun, pengamat politik memperkirakan kelompok tersebut akan membalas slot bet kecil serangan ini, mengingat lokasi serangan berada di jantung wilayah yang mereka kuasai.
Masyarakat internasional menyerukan penahanan diri dari kedua pihak. Serangan ini menambah ketegangan yang terus meningkat antara Israel dan Hizbullah sejak beberapa pekan terakhir. Jika konflik terus berlanjut, kawasan Timur Tengah berisiko kembali masuk dalam spiral kekerasan berkepanjangan.